Dalil ketiga: Dalil-dalil Ijma’ terhadap keadilan sahabat
Ummat Islam telah ijma’ (bersepakat) akan keadilan sahabat kecuali orang yang tidak terhitung sedikitpun atas penyelisihannya[1]terhadap kesaksian Allah dan Rasul-Nya bahwa seluruh para sahabat adalah generasi adil, dan ijma’ keadailan ini telah banyak dinukilkan dari para Ulama ummat, dari kalangan ulama hadits, ulama fiqhi, dan ulama ushul
Imam Al Khotib al Bagdadi Rahimahulllah berkata:
"إنه لو لم يرد من الله عز وجل ورسوله فيهم شئ مما ذكرناه، لأوجبت الحال التى كانوا عليها من الهجرة، والجهاد، والنصرة، وبذل المهج، والأموال، وقتل الآباء والأولاد، والمناصحة فى الدين، وقوة الإيمان واليقين : القطع على عدالتهم، والاعتقاد لنزاهتهم، وأنهم أفضل من جميع المعدلين والمزكين، الذين يجيئون من بعدهم أبد الآبدين. هذا مذهب كافة العلماء ومن يعتد بقوله من الفقهاء"
”Seandainya (keadilan sahabat) tidak disebutkan oleh Allah Azza Wajalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, maka cukuplah apa yang telah mereka lakukan berupa perjuangan hijrah, jihad, pertolongan, pengorbanan jiwa, harta, pembunuhan terhadap bapak-bapak dan anak-anak mereka (yang kafir dan menentang Allah dan Rasul-Nya, red), saling menasihati dalam beragama, kekuatan iman dan keyakinan, sebagai bukti yang mewajibkan kita untuk mengakui akan keadilan mereka dan keyakinan integritas bahwa mereka adalah orang-orang yang terbaik dari seluruh orang-orang yang disifati adil dan terakui setelahnya pada setiap abad dan generasi, ini adalah madzhab seluruh ulama termasuk diantaranya dari kalangan fuqaha’.[2]
Ummat Islam telah ijma’ (bersepakat) akan keadilan sahabat kecuali orang yang tidak terhitung sedikitpun atas penyelisihannya[1]terhadap kesaksian Allah dan Rasul-Nya bahwa seluruh para sahabat adalah generasi adil, dan ijma’ keadailan ini telah banyak dinukilkan dari para Ulama ummat, dari kalangan ulama hadits, ulama fiqhi, dan ulama ushul
Imam Al Khotib al Bagdadi Rahimahulllah berkata:
"إنه لو لم يرد من الله عز وجل ورسوله فيهم شئ مما ذكرناه، لأوجبت الحال التى كانوا عليها من الهجرة، والجهاد، والنصرة، وبذل المهج، والأموال، وقتل الآباء والأولاد، والمناصحة فى الدين، وقوة الإيمان واليقين : القطع على عدالتهم، والاعتقاد لنزاهتهم، وأنهم أفضل من جميع المعدلين والمزكين، الذين يجيئون من بعدهم أبد الآبدين. هذا مذهب كافة العلماء ومن يعتد بقوله من الفقهاء"
”Seandainya (keadilan sahabat) tidak disebutkan oleh Allah Azza Wajalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, maka cukuplah apa yang telah mereka lakukan berupa perjuangan hijrah, jihad, pertolongan, pengorbanan jiwa, harta, pembunuhan terhadap bapak-bapak dan anak-anak mereka (yang kafir dan menentang Allah dan Rasul-Nya, red), saling menasihati dalam beragama, kekuatan iman dan keyakinan, sebagai bukti yang mewajibkan kita untuk mengakui akan keadilan mereka dan keyakinan integritas bahwa mereka adalah orang-orang yang terbaik dari seluruh orang-orang yang disifati adil dan terakui setelahnya pada setiap abad dan generasi, ini adalah madzhab seluruh ulama termasuk diantaranya dari kalangan fuqaha’.[2]