Menu

Sabtu, 30 Mei 2020

Puasa Syawal, Hukum dan Keutamaannya

Syawal شوال Kamus Qamus

By. Qamus Mustamin, M.Pd.
(Dosen STAIN Majene)

Para hamba Rabbani yang setia menyembah Allah, tidak berhenti beribadah dengan kepergian bulan ramadhan, ia sadar bahwa dirinya bukanlah hamba Ramadhani yang hanya mengenal dan antusias beribadah kepada Allah pada bulan ramadhan saja. Oleh karena itu, pada bulan syawal kaum muslimin sejak awal telah mengenal sunnah nabi untuk berpuasa enam hari diantaranya. Bagaimana keutamaan dan ketentuan-ketentuan tentang puasa sunnah yang mulia ini? Mari silakan dibaca dengan seksama hingga akhir!

A. Hukum dan Tata Cara Pelaksanaan Puasa Syawal

Hukum puasa enam hari di bulan syawal ialah sunnah muakkadah dalam artian seorang muslim sangat dianjurkan untuk menghidupkannya dalam waktu yang terbatas, hal ini dapat dipahami dari motivasi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam puasa ramadhan ditambah enam hari di bulan syawal maka nilainya sama dengan puasa setahun suntuk. Seorang muslim dapat melaksanakannya dari tanggal dua syawal hingga berakhirnya bulan syawal, boleh berturut-turut enam hari sekaligus ataupun terpisah-terpisah namun jumlahnya enam hari selama bulan syawal.

B. Keutamaan puasa enam hari di bulan syawal

Dalam hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullah, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

"Barangsiapa yang telah selesai berpuasa ramadhan, kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka pahalanya sama dengan ia berpuasa setahun penuh"

C. Bagaimana puasa syawal menyamai pahala setahun?

Puasa 6 hari di bulan syawal menyamai puasa satu tahun penuh. Bagaimana hitungannya? Islam mengajarkan bahwa setiap amal dari seorang muslim akan diganjar secara kuantitas sepuluh kali lipat, sebagaimana firman Allah Jalla Jalaaluh:

مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ 

Barangsiapa melakukan satu kebaikan maka ia mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. 
-Surat Al-An'am, Ayat 160

Oleh Karena itu, dapat dipahami bahwa puasa satu bulan ramadhan nilainya sama dengan sepuluh bulan dan puasa enam hari sama dengan dua bulan, sehingga totalnya berjumlah dua belas bulan, satu tahun sama dengan dua belas bulan. Atau dengan hitungan yang lain bahwa satu bulan itu jumlahnya tiga puluh hari dikali sepuluh maka hasilnya tiga ratus hari, sementara di bulan syawal puasa enam hari dikali sepuluh jumlahnya enam puluh hari, jadi total 300 hari ramadhan ditambah 60 hari dibulan syawal totalnya 360 hari, dan dalam setahun jumlah harinya ialah 360 hari.

D. Bolehkah Puasa Syawal sebelum Mengganti Puasa Ramadhan yang terluput?

Secara prinsip puasa syawal dilaksanakan setelah menyempurnakan puasa ramadhan, dan ini yang lebih afdhal bagi seorang muslim yang terluput melaksanakan seluruh puasa ramadhan, sehingga lebih utama baginya untuk mengqadha (mengganti puasa ramadhan) sebelum melaksanakan puasa enam hari di bulan syawal. Namun, boleh seseorang melaksanakan puasa syawal sebelum mengqadha (mengganti) puasa ramadhan, sebab seorang yang meninggalkan puasa karena udzur syar'i dianggap tetap melaksanakan puasa, dan dia termasuk orang yang memperoleh keutamaan dalam hadits nabi (Siapa saja yang berpuasa ramadhan lalu mengikutkan puasa enam hari di bulan syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun). Adapun mengqadha puasa wajibnya dikembalikan pada yang bersangkutan.

Kebolehan tersebut diungkapkan oleh Sa'id bin Jubair, diriwayatkan pula dari Imam Ahmad, dan perbuatan Aisyah Radhiyallahu 'Anha yang mengakhirkan Qadha hingga bulan Sya'ban, dan tentu beliau tidak meninggalkan puasa-puasa sunnah antara ramadhan ke sya'ban tersebut.

E. Menggabungkan niat puasa syawal dengan puasa sunnah yang lain

Niat adalah barang dagangnya para ulama... Dianjurkan berpuasa syawal bertepatan dengan hari senin atau kamis, sehingga ia memperoleh dua pahala puasa sunnah dalam satu kali pelaksanaan, atau puasa enam hari syawal bertepatan dengan puasa bidh/putih yang biasa dilakukan pada pertengahan bulan tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya atau sesuai kesanggupan dan kesempatan awal atau akhir bulan tiga hari secara berturut-turut, dapat pula bertepatan dengan hari senin/kamis agar memperoleh tiga jenis pahala sekaligus dalam satu kali pelaksanaan, yakni puasa syawal, puasa senin/kamis dan puasa bidh. Bahkan diriwayatkan bahwa Umar ibnul Khaththab memadukan antara puasa qadha dengan puasa sunnah. 

Diriwayatkan pula dari beliau bahwa kadang juga mengqadha puasa wajib di 10 hari pertama bulan dzhulhijjah. Umar Radhiyallahu 'Anhu mengungkapkan: "Saya senang mengqadha puasa wajib ramadhan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah".

Semoga bermanfaat

Wallahu Ta'ala A'laa Wa A'lam Bish-Showaab

Jangan lupa like dan Share

Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar