Menu

Minggu, 30 Desember 2018

HIKMAH PERGANTIAN WAKTU



Diantara tanda-tanda kebesaran Allah ialah dipergantikannya siang dan malam oleh-Nya, namun tanda-tanda kebesaran Allah tersebut hanya dapat dirasakan oleh seorang visioner

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ ﴿١٩٠﴾
            

 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.       (QS. 3. Aali ‘Imraan: 190)

Ciri-ciri orang yang visioner (berakal) itu disebutkan pada ayat berikutnya

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٩١﴾
(orang-orang yang berakal itu ialah) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3. Aali ‘Imraan: 191)

                    Diantara hikmah dipergantikannya siang dan malam ialah agar orang yang berakal dapat merasakan kebesaran Allah, dari rasa kebesaran yang didapatkannya ia kemudian berdzikir kepada Allah, hal ini menunjukkan betapa besar kedudukan dzikir dalam agama Islam

Rabu, 19 Desember 2018

Membuat Perencanaan Penelitian





Rencana penelitian skripsi dan sinopsis tesis/disertasi yang diajukan harus berisikan materi pokok sebagai berikut:

1.            Latar belakang masalah;
2.            Rumusan masalah;
3.            Hipotesis (bila diperlukan);
4.            Definisi operasional dan ruang lingkup penelitian;
5.            Kajian pustaka;
6.            Kerangka teoretis (khusus program studi S2 dan S3)
7.            Metodologi penelitian;
8.            Tujuan dan kegunaan;
9.            Daftar pustaka;
10.          Kerangka isi penelitian (outline).

Selasa, 18 Desember 2018

FILSAFAT SEIOMATIKA



   MENAFSIR SYSTEM TANDA DALAM PESAN-PESAN TEKS AGAMA


Seiomatika menganggap bahwa fenomena sosial/masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Tanda mempunyai dua aspek yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signitied). Penanda adalah bentuk formalnya yang menandai sesuatu yang disebut petanda, sedangkan petanda adalah sesuatu yang ditandai oleh petanda itu yaitu artinya. Sistem pembacaan seiomatika sangat menarik jika diimplementasikan dalam ilmu Islam, dimana Seiomatika percaya bahwa tidak ada sebuah ungkapan atau karya pun yang kosong dari dimensi intertekstual ini. Ruang tekstual adalah sebuah ruang tiga dimensi atau kordinat yang abstrak, yang di dalamnya terjadi dialog antara subjek penulis, pembaca dan teks-teks lain yang berasal dari luar (eksterior) sebuah teks[1].

EPISTEMOLOGI IRFANI


Berbicara mengenai Filsafat Ilmu, pasti tidak akan terlepas dari bahasan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Ketiganya merupakan tiga cabang besar dari filsafat.  Ontologi atau teori  hakikat membicarakan pengetahuan itu sendiri. Membicarakan apa sebenarnya dari sesuatu. Epistemologi atau teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh suatu pengetahuan. Bagaimana kita memperoleh suatu pengetahuan. Sedangkan yang terakhir, Aksiologi atau teori nilai membicarakan apa manfaat atau guna dari pengetahuan yang sebelumnya telah kita ketahui hakikat dan cara memperolehnya.[1]