Kegembiraan para
salaf nampak pada do’a-do’a yang mereka panjatkan, enam bulan sebelum
kedatangan bulan ramadhan mereka telah berdo’a agar dipertemukan dan diberi
taufiq untuk beramal shalih di dalamnya, dan enam bulan setelah berlalunya
bulan yang mulia tersebut mereka tetap berdoa agar segala amalnya diterima oleh
Allah Tuhan mereka dan Tuhan ramadhan. Tentu muncul pertanyaan, mengapa mereka
berdoa dalam durasi sepanjang itu? Bukankah ramadhan sebagai bulan puasa bagian
dari rukun Islam yang statusnya sama dengan shalat, zakat, dan haji?
Boleh jadi
ada rahasia yang mereka ketahui namun kita para pengikutnya terlalaikan dari
rahasia tersebut, berikut beberapa alasan yang disebutkan oleh para ulama:
1. Ramadhan
mengangkat derajat seorang hamba pada surga tertinggi, lebih tinggi dari
derajat syuhada;
2. Ramadhan memperberat
timbangan kebaikan seorang hamba pada hari kiamat;
3. Ramadhan
dengan puasa menjadi perisai seorang hamba dari neraka;
4. Puasa akan
menjadi pemberi syafaat;
5. Perbuatan
baik dimudahkan dalam bulan ramadhan;
6. Pembebasan
dari neraka sepanjang bulan;
7. Shalat malam
bersama imam dinilai seperti pahala shalat satu malam penuh;
8. Terdapat
satu malam yang lebih baik dari memanfaatkan seluruh umurnya;
9. Pahala umrah
sebanding dengan pahala haji bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam;
10. Dihapuskannya
dosa-dosa kecil dengan puasa dan amal shalih lainnya;
11. Do’a-do’a
dikabulkan sepanjang bulan;
12. Akan memasuki
pintu khusus di surga kelak;
13. Meraih kemenangan
dan kemuliaan dengan ketakwaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar