Ya demikianlah
Qur’an mengajar kita
Selalu optimis
dalam menjalani kehidupan ini
Karena Kesulitan
(al 'Usru) adalah nikmat yang besar untuk
orang yang sabar. Betapa tidak, karena setiap kesulitan bersama banyak
kemudahan meskipun kesulitan itu masuk ke dalam lubang biawak.
Mari kita cermati
keindahan ayat berikut:
فَإِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًا
sesungguhnya bersama
kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Asy Syarh:5&6)
Dalam
ayat tersebut Allah mencamtumkan beberapa jenis kata yang menunjukkan bentuk
Taukid (penegas) terhadap sebuah permasalahan yang mesti terpatri dalam
sanubari setiap orang yang beriman kepada-Nya
Diantanya:
“إن” : sesungguhnya
Inti kalimat
pada ayat tersebut sebenarnya adalah “bersama kesulitan itu ada kemudahan”
Dan dalam
kalimat ini pada hakikatnya telah cukup untuk membuat para pembaca dan pendengarnya
paham apa yang dimaksud, namun Allah menambahkan kata “إن” : sesungguhnya
Untuk
mempertegas bahwa pada setiap kesulitan pasti bersama di dalamnya kemudahan
Kemudian
Bentuk penegas yang lain adalah pengulangan kata;
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًا
Demikian
jugalah cara orang-orang Arab bahkan orang-orang di negeri Indonesia ini
misalnya dengan mengucapakan: “Orang ini cerdas, bahkan sangat-sangat cerdas”
Dan bentuk
penegas yang lain lagi adalah:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkan huruf Alif dan Lam pada kata الْعُسْرِ “Usr” dan tidak memasukkannya pada kata “yusr”
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkan huruf Alif dan Lam pada kata الْعُسْرِ “Usr” dan tidak memasukkannya pada kata “yusr”
Apa maknanya?
Maknanya
adalah bahwa pada kata yang dimasuki Alif dan Lam الْعُسْرِ diketahui apa yang dimaksud
dan termasuk jumlahnya, sedangkn pada kata yang tidak dimasuki Alif dan Lam
يُسْرًا tidak diketahui kemudahan yang
dimaksud termasuk jumlanya
dari
sinilah kita dapat menyingkap sebuah ibrah yang sangat berharga, bahwa satu
kesulitan yang Allah ujikan pada setiap manusia di dalamnya senantiasa terdapat
banyak kemudahan yang menyertainya, diketahui ataupun tidak diketahui
Dan
semoga Allah merahmati Imam Malik ketika menulis dalam “Al Muwaththo” sabda
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
وإنَّه
لن يَغلِبَ عسرٌ يُسرين
“Dan sekali-kali satu kesulitan tidak akan
mengungguli dua kemudahan”
Terlebih
Allah tidak berkata: “Nanti setelah kesulitan
itu akan datang kemudahan”
melainkan
“bersama kesulitan itu ada kemudahan”
Demikianlah
segelintir keindahan ayat Rabbul ‘Izzah
Oleh karena
itu tidak usah risau kawan, bila ada sebuah kesulitan yang mencampuri
hari-harimu, tenanglah dan jangan panik, bersabar dan berharaplah kepada Allah akan
pahala-Nya dan kemudahan tak terhingga yang telah dijanjikan-Nya
Syaikh al
Ghunaiman berkata, "Bersabar maksudnya menahan jiwa agar tidak putus asa,
menahan lisan agar tidak mengeluh dan marah, menahan anggota badan agar tdk
menampar pipi, merobek baju, dll". (Syarh Kitabut Tauhid-al Ghunaiman
18/92)
Jadilah seperti
kata Allah;
وَمَنْ يَتَّقِ
اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Dan barang siapa yang bertakwa
kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS. AthThalaaq: 4)
Ya,
Allah-lah Sang penghilang kesusahan sebagaimana Ia pulalah yang mendatangkan
kesusahan setelah kemudahan, maka sang Muslim hendaknya senantiasa kembali dan
tunduk kepada Allah seraya berdo’a:
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ
سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allaahumma
Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali
apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan
menjadikan kesusahan menjadi kemudahan. "
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 351, Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305, Imam Al-Ashbahani dalam al-Targhib: 1/131. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah Shahihah 6/902, no. 2886 dan mengatakan, “Isnadnya shahih sesuai syarat Muslim.”)
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 351, Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305, Imam Al-Ashbahani dalam al-Targhib: 1/131. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah Shahihah 6/902, no. 2886 dan mengatakan, “Isnadnya shahih sesuai syarat Muslim.”)
Demikian pesan
yang dapat kami haturkan kepada diri pribadi kami sendiri dan juga kepada
seluruh kaum Muslimin dan Muslimat, sebagaimana Pesan Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam kepada Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas Radhiallahuanhuma diusia
yang masih sangat belia dengan berkata:
Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu
tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan
luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan
bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).
Semoga bermanfaat
Wallahu Ta’ala A’laa Wa A’lamu Bish-showaab
Qamus Mustamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar