Telah menjadi ketetapan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang tak dapat diellakan bagi setiap manusia adalah bahwa mereka
dalam menjalani kehidupannya dihadirkan musuh-musuh yang menghalangi mereka
untuk menggapai cita-cita dan harapannya di dunia dan akhirat
Maka setiap insan mesti menyadari akan
sunnatullah kehidupan ini, hingga ia harus mengetahui siapa-siapa saja musuhnya
dan bagaimana ia menghadapinya, dengan demikian ia akan tampil sebagai pemenang
dari setiap musuhnya, karena musuh itu adalah ujian bagi mereka untuk meraih
derajat yang lebih tinggi.
Karena kecintaan-Nya kepada para hamba-Nya; Tak
tanggung-tanggung Sang Maha Mengetahui-pun dalam salah satu tuntunan-Nya
berfirman:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ
الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
“Dan siapkanlah untuk
menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh
Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya”. (QS. Al Anfaal: 60)
Berikut akan kami paparkan sepuluh
musuh utama manusia:
1.
Siapa saja yang memusuhi Allah, malaikat-malaikat-Nya dan rasul-rasul-Nya
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ
نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ
وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَمَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ
وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
“Katakanlah:
Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al
Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang
beriman. Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-Malaikat-Nya,
Rasul-Rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh
orang-orang kafir”.
2. Syaithan
2. Syaithan
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا
يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya
Syaithan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh (mu), karena
sesungguhnya Syaithan-Syaithan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. Fathir: 6)
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا
تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Bukankah Aku
telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan?
Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",(QS. Yaasiin:60)
فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا
مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ
فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
“Lalu
keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan
semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh
bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup
sampai waktu yang ditentukan". (QS.
Al Baqarah: 36)
3. Orang-orang kafir
3. Orang-orang kafir
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي
وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا
بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada
mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya
mereka telah kafir (ingkar) kepada kebenaran yang datang kepadamu....”, (QS. Al Mumtahanah:1)
4. Orang-orang musyrik
4. Orang-orang musyrik
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ
مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ
مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri teladan yang
baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka
berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan
dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah
nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai
kamu beriman kepada Allah saja”.
(QS. Al Mumtahanah:4)
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا
لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ
أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ إِلا عَنْ
مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ
تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لأوَّاهٌ حَلِيمٌ
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan
orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang
musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah
jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka
Jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak
lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu.
Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim
berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut
hatinya lagi penyantun”. (QS. At Taubah:113-114)
5.
Orang-orang munafik
هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ
أَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Mereka
(orang-orang munafiq) itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap
mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai
dipalingkan (dari kebenaran)?”. (QS.
Al Munafiquun:4)
6.
Orang-orang Zhalim
أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ
لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا
Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis
itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zhaalim.
7.
Teman-teman akrab namun tidak didasari ketakwaan
الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا
الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. (QS. Az Zukhruf: 67)
8.
Istri-istri
9.
Anak-anak
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ
وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا
وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu
ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan
jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
10.
Kejahilan
Ahli
hikmah berkata:
من جهل شئ عاداه
“Barangsiapa siapa yang jahil dari
sesuatu maka ia akan memusuhinya”
Banyak
sahabat sebelum memeluk Islam sangat memusuhi Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam hingga tak jarang diantara mereka ada yang berupaya untuk membunuh
beliau, namun setelah mereka kenal akan sosok sang Nabi merekapun berbalik
mencintai beliau lebih dari segalanya
Termasuk
secara umum Allah ingatkan kepada para sahabat akan nikmat persaudaraan yang
telah Allah karuniakan kepada mereka setelah beriman dan menghilangkan
permusuhan diantara mereka yang dipelihara sewaktu mereka jahiliah
“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar
kamu mendapat petunjuk” . (QS. Ali Imraan: 103)
Dan
akhirnya kepada Allah jualah kita memohon perlindungan dan pertolongan:
وانصرنا على ما عادانا
“Ya
Allah tolonglah kami dari makhluq-makhluqmu yang memusuhi kami”
Semoga bermanfaat
Wallahu Ta’ala A’la Wa A’lam Bishshowaab
Wallahu Ta’ala A’la Wa A’lam Bishshowaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar